Kamis, 02 Februari 2012

Slide 20 - 29 (BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA)


Perlu di sadari bahwa Indonesia dikelilingi oleh negara-negara yang memiliki daya saing kuat, apabila Indonesia tidak meningkatkan daya saing maka tidak akan mampu bersaing, bukan hanya di pasar luar negeri, tetapi juga di pasar dalam negeri sendiri, yang telah nampak pada kasus sekarang ini, seperti : beras, gula, buah-buahan dan lainnya.

Rendahnya daya saing sektor pertanian kita disebabkan oleh : sempitnya penguasaan lahan, tidak efisiennya usahatani, dan iklim usaha yang kurang kondusif serta ketergantungan pada alam yang masih tinggi.  Untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian ini tidak ada jalan lain, selain kerja keras masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pertanian, membuka areal pertanian baru yang dibagikan kepada petani-petani gurem/buruh tani, memperluas pengusahaan lahan oleh setiap keluarga tani dan menggunakan teknologi maju untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian (Siswono Yudohusodo, 1999).






Fokus Kegiatan Pengambangan Holtikultura

       Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura
       Penerapan Budidaya Pertanian yang Baik   (Good Agriculture Practices/GAP)
       Penerapan Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management/SCM)
       Fasilitasi Terpadu Investasi Hortikultura
       Pengembangan Kelembagaan Usaha.












Slide 11 - 20 (BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA)


Perkembangan Hortikultura di Indonesia
Tanaman hias dan bunga potong, telah berkembang sejak 1983 di daerah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Timur, Yang terdiri dari bunga  potong, tanaman hias pot, tanaman hias pohon, anggrek, anyelir, mawar, krisan, gladiol, dan sebagainya.
Jumlah dan jenisjenis komoditas baru mulai meningkat, seperti melon, jagung manis, brokoli, sedikit demi sedikit mulai berkembang.
Kondisi usaha Hortikultura di Indonesia tergambar sebagai berikut :
vLahan terbatas, biasanya bertanam di pekarangan,
vBudidaya tradisional, bibit asalasalan, kadang kala tidak sesuai dengan
vAgroklimat, demikian pula dengan pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit.
vJenis tanamannya heterogen,
vPenanganan pasca panen masih sangat sederhana.
Tanaman sayuran memegang peranan, penting namun dilihat dari peningkatan eksportnya peranan buahbuahan cukup besar. Sedangkan bunga potong dan tanaman hias terutama dihasilkan pada daerah dataran tinggi, kecuali jenis Anggrek dapat dibudidayakan di dataran rendah.

Peranan hortikultura adalah :
a). Memperbaiki gizi masyarakat,
b)  Memperbesar devisa negara,
c)  Memperluas kesempatan kerja,
d)  Meningkatkan pendapatan petani,
e)  Pemenuhan kebutuhan keindahan dan kelestarian lingkungan.

Sifat khas dari hasil hortikultura, yaitu :
a) Tidak dapat disimpan dalam waktu lama,
b) Butuh tempat lapang (voluminous),
c) Mudah rusak (perishable) dalam pengangkutan,
d) Melimpah-ruah pada suatu musim tertentu, dan langka pada musim yang lain,
e) Harganya fluktuatif sangat tajam (Notodimedjo, 1997).

Prospek Hortikultura :
Komoditas hortikultura memiliki proespek cerah karena keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimilikinya. Oleh karenanya pengembangan hortikultura perlu mendapatkan perhatian pemerintah dan para wirausahatani umumnya. Beberapa contoh negara yang megandalkan komoditas hortikultura sebagai sumber devisa negara, misalnya : Thailand dengan  hortikultura Bangkoknya, Belanda dengan bunga tulipnya, Nikaragua dengan pisangnya, Israel dengan apel, jeruk, anggur dan sebagainya.


Pengembangan Hortikultura di Indonesia :
Pengembangan hortikultura di Indonesia umumnya masih dalam skala perkebunan rakyat, pengelolaannya masih secara alami dan tradisional, serta jenis komoditas yang diusahakan masih terbatas. Namun, jika ditinjau dari data selama Pelita V pengembangan hortikultura yang lebih ditekankan pada peningkatan keragaman komoditas telah menunjukkan hasil  yang cukup menggembirakan, yaitu pada periode 1988 – 1992 telah terjadi peningkatan produktivitas sayuran dari 3,3 ton/ha menjadi 7,7 ton/ha,  dan buah-buahan dari 7,5 ton/ha menjadi 9,9 ton/ha (Amrin Kahar, 1994).

Terjadinya peningkatan produktivitas sayuran dan buah-buahan tersebut diatas karena  tingginya responsif dan semangat para Wirausahatani terhadap inovasi teknologi yang berupa : penerapan teknologi budidaya, penggunaan sarana produksi dan pemakaian benih/bibit  bermutu. Fakta ini menunjukkan bahwa komoditas hortikultura memiliki potensi sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi pada sektor pertanian. Oleh karena itu, kedepan pengelolaan hortukultura perlu ditingkatkan lagi penanganannya terutama dalam menyongsong pasar bebas abad 21.






PERBANDINGAN NILAI PDB HORTIKULTURA TERHADAP SUB SEKTOR LAINNYA TAHUN 2005
(BERDASARKAN HARGA KONSTAN)



B. PELUANG DAN TANTANGAN
Peluang Pengembangan Hortikultura :
Indonesia merup negara tropis dengan wilayah yang cukup luas, variasi agroklimat yang tinggi,  merupakan kekayaan SDA yang sangat potensial bagi pengembangan Hortikultura baik untuk tanaman dataran rendah maupun dataran tinggi. Variasi agroklimat ini juga menguntungkan bagi Indonesia, karena musim buah, sayur dan bunga dapat berlangsung sepanjang tahun. Jumlah penduduk Indonesia yang besar, tingkat pendidikan yang cukup baik, juga merupakan kekayaan SDM yang sangat besar dalam pengembangan hortikultura.
Peluang pasar komoditas hortikultura dalam negeri akan semakin meningkat dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan pendapatan masyarakat, serta timbulnya kesadaran akan gizi di kalangan masyarakat. Peningkatan kebutuhan komoditas hortikultura ini juga ditunjang oleh perkembangan sektor industri pariwisata dan peningkatan ekspor. Apabila dilihat terhadap kebutuhan konsumsi buah dan sayuran, nampak bahwa kebutuhan masing-masing adalah 32,6 kg/kapita/tahun dan 32 kg/kapita/tahun, ternyata baru tercapai sekitar 21,1 kg/kapita/tahun dan 14 kg/kapita/tahun (Sunaryono, 1987, dalam Notodimedjo, 1997). Dari kenyataan tersebut tercermin adanya peluang dan tantangan yang harus kita hadapi.


Slide 1 - 10 (BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA)


Budidaya Tanaman Hortikultura
Oleh :
Ir. Dwie Retna Suryaningsih, MP.
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2009

BAB I. PENDAHULUAN

Tujuan Instruksional Umum :

Diharapkan setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup Hortikultura, cara pembudidayaan dan penanganan pasca panen serta pengendalian hama dan penyakitnya.

Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat :
§ Mengetahui definisi hortikultura.
§ Mengetahui cirri – ciri hortikultura.
§ Mengetahui perkembangan hortikultura di Indonesia.
§ Mengetahui prospek hortikultura didalam negeri maupun di luar negeri.

Ruang Lingkup Hortikultura termasuk dalam ilmu Agronomi. Hortikultura berasal dari kata Hortos : yang berarti Kebun dan Colere : yang berarti mengusahakan (budidaya), jadi Hortikultura merupakan penguasaan khusus meliputi tanaman sayursayuran, tanaman hias, dan tanaman buahbuahan yang meliputi aspek ; cara bercocok tanam, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit. 

A. DIFINISI DAN PENGERTIAN HORTIKULTURA
Hortikultura adalah ilmu dan seni bercocok tanam yang memerlukan pemeliharaan khusus, serta bercocok tanam tersebut dilakukan di kebun atau pekarangan. Pekarangan yang disebut Compound Garden atau Mixed Garden oleh Terra mendefinisikan adalah sebidang tanah darat yang terletak langsung di sekeliling rumah dengan batas-batas yang jelas, serta umumnya di tanami berbagai jenis tanaman.

Ilmu hortikultura mencakup aspek produksi dan penanganan pasca panen yaitu: teknologi perbanyakan, penanaman, pemeliharaan, serta pasca panen. Sehingga ilmu hortikultura terkait erat dengan bidang ilmu lain seperti: Fisiologi, biokimia, genetika, entomologi, fitopatologi, ilmu tanah, klimatologi dan sebagainya.
Secara umum budidaya hortikultura meliputi: tanaman sayuran (vegetable crops); tanaman buah (fruit crops); dan tanaman hias (ornamental crops).

Berdasarkan jenis tanaman yang dibudidayakan, ilmu hortikultura dibagi menjadi :
1. Olericultura yaitu ilmu yang mempelajari tentang tanaman sayuran dan teknologinya, sehingga orang yang menekuni serta ahli dibidang tersebut dinamakan: Olericulturist.
2. Pomologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang tanaman buah dan teknologinya, sehingga orang yang menekuni serta ahli dibidang tersebut dinamakan: Pomologist.
3. Floricultura yaitu ilmu yang mempelajari tentang tanaman hias dan teknologinya, sehingga orang yang menekuni serta ahli dibidang tersebut dinamakan: Floriculturist.

CiriCiri Tanaman Hortikultura :
qMudah / cepat busuk, tetapi selalu dibutuhkan setiap hari dalam keadaan segar. Sejak panen sampai pasar memerlukan penanganan secara cermat dan efisien karena akan mempengaruhi kualitas dan harga pasar.
qMemiliki nilai estetika, jadi harus memenuhi keinginan masyarakat umum. Keadaan ini sangat sulit karena tergantung pada cuaca, serangan hama dan penyakit, namun dengan biaya tambuhan kesulitan itu dapt diatasi.
qPruduksinya musiman, beberapa diantaranya tidak tersedia sepanjang tahun, contohnya : Durian, Langsat, Rambutan, Manggis dan lain sebagainya.
qMemerlukan voleme (ruangan) yang besar, menyebabkan ongkos angkut menjadi besar pula dan harga pasar menjadi tinggi.
qMemiliki daerah penanaman (geografi) yang sangat spesifik atau menuntut Agroklimat tertentu, contoh : Jeruk Tebas, Durian Balai Karangan, Langsat Punggur, Duku Palembang, Jeruk Garut, Mangga Indramayu, Markisa Medan, Rambutan Parit Baru, Nenas Palembang dan lain sebagainya.
















Exports 2000-2005 VALUE OF AGRICULTURAL

Year
Val. Of. Agric.
Unit Value
Val. Of Agr Exports
Exports
Index
 (Const. Prices)
2000
421.828 M$
1.00
421.828 M$
2001
424.334 M$
0.99
430.316 M$
2002
454.003 M$
1.01
450.127 M$
2003
537.582 M$
1.13
473.647 M$
2004
620.558 M$
1.26
491.437 M$
2005
669.063 M$
1.29
517.406 M$